Rabu, 02 Oktober 2013

STERILISASI


    Pengertian
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen (menimbulkan penyakit) maupun apatogen / non patogen (tidak menimbulkan penyakit).
    cara Sterilisasi Menurut Fl.ed.III
1.      Cara A (pemanasan secara basah : otoklaf pada suhu 115o-116o selama 30 menit)
2.      Cara B (dengan penambahan bakterisida)
3.      Cara C (dengan penyaring bakteri steril)
4.      Cara D (pemanasan kering; Oven pada suhu 150o selama satu jam dengan udara panas)
5.      Cara Aseptik


Ssterilisasi secara umum ;
1.      Sterilisasi dengan pemanasan secara kering
Ciri-ciri pemanasan kering :
1. Yang dipanaskan adalah udara kering
2. Proses pembunuhan mikroba berdasarkan oksidasi O2 udara
3. Suhu yang digunakan lebih tinggi, kira-kira 150o. Satu gram udara pada suhu 100o, jika didinginkan menjadi 99o hanya membebaskan 0,237 kalori.
4. Waktu yang diperlukan lebih lama, antara 1 jam sampai 2 jam, kecuali pemijaran.
5. Digunakan untuk sterilisasi bahan obat / alat yang tahan pemanasan tinggi.

2.      Sterilisasi dengan pemanasan secara basah
Ciri-ciri pemanasan basah
1.      yang dipanaskan adalah air menjadi uap air.
2.      proses pembunuhan mikroba berdasarkan koagulasi / penggumpalan zat putih telur dari mikroba tersebut.
3.      waktu yang diperlukan lebih singkat, kira-kira 30 menit.
4.      suhu yang diperlukan lebih rendah, maksimal 116º (dalam otoklaf). Satu gram uap air 100º jika mengembun menjadi 100º membebaskan 536 kalori.
5.      digunakan pada sediaan injeksi dengan pembawa berair.
Contohnya :
  Sterilisasi uap
Menurut Fl.ed.. IV
Adalah proses sterilisasi thermal yang menggunakan uap jenuh dibawah tekanan selama 15 menit pada suhu 121o. Kecuali dinyatakan lain, berlangsung di suatu bejana yang disebut otoklaf, dan mungkin merupakan uap air beserta krannya, termometer, pengatur tekanan udara, klep pengaman.

3.      Sterilisasi dengan cara penyinaran

a.      Menurut Fl.ed.IV Sterilisasi dengan radiasi ion
Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi radioaktif dari radioisotop (radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron. Pada kedua jenis ini, dosis yang menghasilkan derajat jaminan sterilitas yang diperlukan harus ditetapkan sedemikian rupa hingga dalam rentang satuan dosis minimum dan maksimum, sifat bahan yang disterilkan dapat diterima.
Walaupun berdasarkan pengalaman dipilih dosis 2,5 megarad (Mrad) radiasi yang diserap, tetapi dalam beberapa hal, diinginkan dan dapat diterima penggunaan dosis yang lebih rendah untuk peralatan, bahan obat dan bentuk sediaan akhir.
Untuk mengukur serapan radiasi dapat menggunakan alat Dosimeter kimia.
Cara ini dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan khawatir tentang keamanan etilen oksida. Keunggulan sterilisasi ini adalah raktivitas kimia rendah, residu rendah yang dapat diukur serta variabel yang dikendalikan lebih sedikit.

b.      Dengan sinar ultra violet (u.v)
Pada gelombang 200-2600 Ao dapat membunuh mikroba patogen, spora, virus, jamur, ragi, bekerja efektif jika langsung menyinari bahan yang disterilkan. Digunakan untuk mensterilkan ruangan; udara, obat suntik. Pekerja perlu dilindungi dari sinar u.v karena dapat mempengaruhi kulit dan mata. Perlu kaca mata pelindung.

c.       Dengan sinar gamma
Digunakan isotop radio aktif, misalnya cobalt 60

d.      Dengan sinar X dan sinar Katoda
Sinar X dan elektron-elektron dengan intensitas tinggi mempunyai sifat dapat mematikan mikroba.
Yang disterilkan : Penisilin-Na, Stereptomycin sulfat, Hidrolisat protein, Hormon pituitarium

4.   Sterilisasi dengan penyaring bakteri steril
Keuntungan cara ini :
1.      Digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan pemanasan tetapi larut dalam air.
2.      Dapat dilakukan dengan cepat, terutama untuk pembuatan kecil-kecilan.
3.      Semua mikroba hidup atau mati dapat disaring dari larutan, virus jumlahnya dikurangi
4.      Penyaring dapat bersifat adsorpsi, sebagian besar virus dapat diadsorpsi.
Kerugian cara ini :
1.      Masih diperlukan zat bakterisida
2.      Hanya dapat digunakan untuk pembawa berair, tidak dapat digunakan untuk pembawa minyak
3.      Beberapa jenis penyaring dapat mengadsorpsi bahan obat, terutama kalau kadarnya kecil.
4.      Beberapa penyaring sukar dicuci : porselin, Keiselguhr
5.      Beberapa penyaring bersifat alkalis (Seitz filter) dan penyaring dari asbes melepaskan asbes ke dalam larutan.
6.      Filtrat yang diperoleh belum bebas dari virus.

5.   Sterilisasi dengan cara aseptik
      Teknik Aseptis adalah teknik yang dapat memperkecil kemungkinan terjadi cemaran / kontaminasi dengan mikroba hingga seminimal mungkin dari bahan yang sudah steril.

Cara pembuatan obat tetes mata yang sering dipakai :
        Obat dilarutkan kedalam salah satu zat pembawa yang mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan kedalam wadah, tutup wadah dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 115-116o C selama 30 menit.





0 komentar:

Posting Komentar

 
;